cover
Contact Name
Eldha Sampepana
Contact Email
editorjrti@gmail.com
Phone
+625417771364
Journal Mail Official
editorjrti@gmail.com
Editorial Address
Jl. MT. Haryono/ Banggeris No.1, Samarinda 75124 Tel.Fax: (0541) 7771364/ 745431 Whatsapp : 0821 5541 4969
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Riset Teknologi Industri
ISSN : 19786891     EISSN : 25415905     DOI : 10.26578
Jurnal Riset Teknologi Industri (JRTI) adalah jurnal ilmiah yang terbit secara berkala dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember. Memuat informasi bidang riset Teknologi Industri berupa hasil riset dan Ulasan Ilmiah bidang Perekayasaan Mesin, Pangan, Kimia Industri, Lingkungan dan Teknik Industri. Akreditasi Kemenristekdikti Akreditasi S2 Vol.10 No.1 Tahun 2016 samapi dengan Vol.14 No.2 tahun 2020. p-ISSN : 1978-6891, e-ISSN : 2541-5905.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 16 Desember 2014" : 9 Documents clear
Identifikasi dan Karakteristik Komponen Aktif Pewarna Alami dari Bahan Secang, Bawang Tiwai dan Kunyit Pada Produk Kacang Goyang Fauziati Fauziati; Eldha Sampepana; Tatik Purwanti
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol 8 No 16 Desember 2014
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14295.984 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v8i16.1625

Abstract

Synthetic dyes are still widely used, especially the food industry and household  industries often use exceeds the set limit so veryharmful to consumers because they interfere with the health, whereas the source of natural dyes derived from plants and herbs are commonly found around us. Rocking peanut products manufactured by SMEs "Cici" in Tenggarong started using natural dyes namely Onions Tiwai (Eleutherine palmifolia), Secang (Caesalpinia sappan L.) and Turmeric (Curcumae domesticae R.) and this study aims to investigate the characteristics of the active components contained on the plantby adding each as  25 g, 50 g and 75 g in 200 ml of water. Further included in the solution of sugar to water ratio: 100 ml sugar : 800 gr. The sugar solution is used in the manufacture of peanut shake. Furthermore rocking peanut products were analyzed using Gas Cromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Based on the results of the chemical analysis of components in the GC-MS, nuts rocking the natural dye compounds containing 1,3,5-Benzenetriol atau phloroglucinol, Octadec-9-enoic acid, 9-octadecanoic acid, red oil, Butyl Hydroxy Toluene ; 4-vinylphenol , phenol ; 2,6-Bis (1,1-Dimethylethyl)-4-Methyl gamma tecoperol, squalen, gamma-tecoperol, .delta.-tecoferol, o-methyl-, vitamin E, dl-alpha.-Tocopherol, (+/-)-alpha.-Tecopherol, alpha.-Tocopheryl acetat, campe sterol, sito sterol and fuco streol in which these compounds function as a drugand supplement the brain.ABSTRAK Pewarna sintetis masih banyak digunakan industri pangan khususnya industri rumah tanggadan penggunaannya seringkali melebihi batas ditetapkan sehingga sangat merugikan konsumen karena mengganggu kesehatan. Untuk itu dilakukan pencarian sumber pewarna alami yang berasal dari tumbuhan yang  banyak ditemukan di sekitar kita. Produk kacang goyang yang diproduksi oleh UKM “Cici” di Tenggarong mulai menggunakan pewarna alami yaitu Bawang Tiwai (Eleutherine palmifolia), Secang (Caesalpinia sappan L.) dan Kunyit (Curcumae domesticae R.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik komponen aktif pewarna alami yang ada dalam kacang goyang dengan menambahkan masing-masing sebanyak  25 g, 50 g dan 75 g dalam 200 ml air. Selanjutnya dimasukkan dalam larutan gula dengan perbandingan air : gula sebesar 100 ml : 800 g  lalu digunakan dalam pembuatan kacang goyang. Selanjutnya produk kacang goyang dianalisis dengan menggunakan gas cromatography mass spektrometry (GC-MS). Berdasarkan hasil analisa karakteristik komponen senyawa kimia  kacang goyang mengandung senyawa 1,3,5-Benzenetriol atau phloroglucinol, Octadec-9-enoic acid, 9-octadecanoic acid, red oil, Butyl Hydroxy Toluene ; 4-vinylphenol , phenol ; 2,6-Bis (1,1-Dimethylethyl)-4-Methyl gamma tecoperol, squalen, gamma-tecoperol, .delta.-tecoferol, o-methyl-, vitamin E, dl-alpha.-Tocopherol, (+/-)-alpha.-Tecopherol, alpha.-Tocopheryl acetat, campe sterol, sitosterol dan fuco streol yang dimana senyawa ini berfungsi sebagai pewarna, antioksidan, pengawet, obat dan suplemen otak.   Kata Kunci : Bawang Tiwai, pewarna alami, Kacang Goyang, Kunyit,  Secang
Rekayasa Alat Peniris Amplang Sistem Sentrifugal dengan Penggerak Manual untuk Industri Kecil Krupuk Amplang Sulharman Sulharman
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol 8 No 16 Desember 2014
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6239.505 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v8i16.1558

Abstract

Engineering research has been done spinner manual tool of amplang and the goal is to accelerate spinner tool of amplang that accelerate the draining oil time and larger production quantities of amplang also saving electricity. This reseach method are (1) design tools, (2) making tools and (3) test tools. Testing the tool by; enter amplang that had been fried in container of spinner machine and then turning it by the handle, and then calculate the length of draining time. Based on the results obtained by means of engineering; frame spinner machine of iron: height 14.5 cm, length 100 cm, width 60 cm, thick 5 cm. Frame player mechanism of iron: height 70 cm, length 23 cm, width 40 cm, thick 5 cm. Frame buffer spinner of iron: top diameter 48 cm, bottom diameter 42 cm, height 50 cm, diameter 1 cm of iron axle. Containers spinner of  plastic: top diameter 45.5 cm, bottom diameter of 37.5 cm, height 56 cm.Mechanism player spinner container: top diameter of dish 18 cm and number of teeth 44 pieces, down diameter of dish 6.5 cm and a number of teeth 16 pieces, distance above and below the disc is 53 cm. Results spinner manual tool performance can accommodate 7 kg manual and spinner without rotation only 5 kg.ABSTRAKRekayasa alat peniris amplang manual untuk industri kecil amplang dilakukan dengan tujuannya meningkatkan produktivitas alat peniris amplang sehingga mempercepat waktu penirisan dan jumlah produksi yang lebih besar serta hemat listrik. Metode pembuatan alat peniris, meliputi: (1) desain alat, (2) pembuatan alat, (3) menguji alat. Pengujian alat dilakukan dengan cara;  memasukkan  amplang yang telah digoreng ke dalam wadah peniris kemudian memutarnya menggunakan handel pemutar, lalu menghitung lama waktu penirisan. Berdasarkan hasil rekayasa alat diperoleh; rangka peniris dari besi: tinggi  14,5 cm, panjang 100 cm, lebar 60 cm, tebal 5 cm  Rangka mekanisme pemutar wadah peniris dari besi:  tinggi 70 cm, panjang 23 cm, lebar 40 cm, tebal 5 cm. Rangka penyangga peniris dari besi: diameter atas 48 cm, diameter bawah 42 cm, tinggi 50 cm, diameter besi 1 cm. Wadah peniris dari plastik: diameter atas 45,5 cm, diameter bawah 37,5 cm, tinggi 56 cm. Mekanisme pemutar wadah peniris: diameter  piringan atas 18 cm dengan jumlah gigi 44 buah, diameter piringan bawah 6,5 cm dengan jumlah gigi 16 buah, jarak piringan atas dan piringan bawah 53 cm. Hasil unjuk kerja alat  peniris rekayasa manual dapat menampung 7 kg sebelumnya  peniris tanpa putaran hanya 5 kg.Katakunci : alat peniris manual, sentrifugal, kerupuk amplang
Kemampuan Gelatin Kulit Ikan Menggantikan Gelatin Mamalia Berdasarkan Sifat Fisika-Kimianya untuk Industri Pangan Sugihartono Sugihartono
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol 8 No 16 Desember 2014
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11816.686 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v8i16.1631

Abstract

The major source  of gelatin in the world is derived from pigskin, bovine hide and also  pigs and cattle bone, of which 29,4% from bovine hides, 46% from pigskin, 23,1% from bones, and 1,5 % from others. Fish gelatin is one of the  alternative sources of food gelatine, which can be accepted for various religious groups such as muslims, jews and hindus. The yield of gelatin from fish skin are varies, depending on the species and its processing method, able to match and even exceed the yield of mammalian gelatin. Physico-chemical properties of fish gelatin varies among species. Protein content of fish gelatin is lower than mammalian gelatin. The number of amino acids of fish gelatin and mammalian gelatin were similar, but defferent composition  especially for glisine, proline and arginine. Fish gelatin melting point is lower than mammalian gelatin, some types of which has a gel strength and viscosity  are able to match and even exceed the mammalian gelatine. Specifically of fish gelatine could replace the role of the mammalian gelatin as food gelatine, after considering suitability innate characteristic of fish gelatin for food product,ABSTRAKSumber Utama gelatin dunia berasal dari kulit dan tulang sapi serta babi; dimana  dari kulit sapi (29,4%), kulit babi (46%), tulang (23,1%), dan sisanya dari bahan lain (1,5%). Gelatin dari kulit ikan merupakan salah satu sumber alternatif gelatin pangan, yang dapat diterima oleh berbagai kelompok religi, seperti muslim, jews dan hindu. Rendemen gelatin kulit ikan bervariasi, tergantung spesies dan cara pengolahannya,  mampu menyamai dan bahkan melebihi rendemen gelatin mamalia. Sifat fisik-kimia gelatin ikan bervariasi diantara species ikan. Kandungan  proteinnya lebih rendah dibanding protein gelatin mamalia.  Jenis asam amino penyusun gelatin ikan mirip dengan gelatin mamalia, namun komposisinya berbeda terutama kandungan glisine, proline dan arginin. Titik leleh gelatin ikan lebih rendah, beberapa jenis diantaranya memiliki kekuatan gel dan viskositas yang mampu menyamai dan bahkan melebihi gelatin mamalia.  Secara spesifik gelatin ikan mampu menggantikan peran  gelatin mamalia  sebagai gelatin pangan setelah mempertimbangkan karakteristik innate dari gelatin ikan dengan kesesuaian produk pangan. Kata kunci : gelatin, ikan, mamalia, pangan
Pengaruh Penambahan Gelatin terhadap Sifat Fisikokimia Permen Jelly Rumput Laut Eucheuma cottonii Arba Susanty; Titiek Pujilestari
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol 8 No 16 Desember 2014
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10961.59 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v8i16.1559

Abstract

Jelly candy has a soft chewy texture and elastic. A chewy and elastic property is highly dependent on the gel-forming material used. Eucheuma cottonii is carrageenan seaweed. Carrageenan is one of the gel-forming materials. Carrageenan gels are fragile and less elastic. The addition of gelatin aims to improve the texture of jelly Eucheuma cottonii to be elastic. The purpose of this  candy jelly with variations filtrate Eucheuma cottonii and gelatin . The results showed the addition of gelatin effect on gel and tensile strength of jelly candy Eucheuma cottonii. The higher the concentrations of gelatin is added then also increase the gel strength and tensile strength Eucheuma cottonii jelly candy. Combination treatment of filtrate Eucheuma cottonii 40 % and 12 % gelatin is the best combination to produce jelly candy Eucheuma cottonii that meet quality standards except water content. Based on the hedonic quality test Eucheuma cottonii filtrate 40% combined with gelatin (8%) is a combination that meets the expectations of the panelists for Eucheuma cottonii jelly candy.ABSTRAK Permen jelly merupakan kembang gula lunak yang memiliki tekstur kenyal dan elastis. Sifat kenyal dan elastis ini sangat bergantung pada bahan pembentuk gel yang digunakan. Eucheuma cottonii merupakan rumput laut penghasil karaginan yang merupakan salah satu bahan pembentuk gel. Gel karaginan bersifat rapuh dan kurang elastis. Penambahan gelatin bertujuan untuk memperbaiki tekstur permen jelly Eucheuma cottonii menjadi elastis dan kenyal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan gelatin terhadap sifat fisikokimia permen jelly Eucheuma cottonii. Proses pembuatan permen jelly dilakukan melalui dua tahapan yaitu pembuburan rumput laut untuk mendapatkan filtrat Eucheuma cottonii dan dilanjutkan dengan proses pembuatan  permen jelly dengan variasi filtrat Eucheuma cottonii dan gelatin. Hasil penelitian menunjukkan penambahan gelatin berpengaruh terhadap gel strength dan tensile strength permen jelly Eucheuma cottonii. Semakin tinggi konsentrasi gelatin yang ditambahkan maka semakin meningkat pula gel strength dan tensile strength permen jelly Eucheuma cottonii. Kombinasi perlakuan filtrat Eucheuma cottonii 40% dan gelatin 12% merupakan kombinasi yang terbaik untuk menghasilkan permen jelly Eucheuma cottonii yang memenuhi standar mutu produk kembang gula lunak kecuali kadar airnya. Uji mutu hedonik rasa dan tekstur, kombinasi perlakuan filtrat Eucheuma cottonii 40% dan gelatin 8% merupakan kombinasi yang memenuhi harapan panelis untuk permen jelly Eucheuma cottonii
Kunyit Putih (Curcuma zedoaria [Berg.] Roscoe) sebagai Pengawet dan Antioksidan Pangan Suroto Hadi Saputra; Saibun Sitorus
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol 8 No 16 Desember 2014
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8821.207 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v8i16.1632

Abstract

Community health awareness, especially regarding the selectionof healthyfoods. Healthy food is pretty containing nutrients, it does not contain harmful substances, andfresh. This scientific review using literature search. The purposeof this paperis to provide information about the white turmeric (Curcuma zedoaria[Berg.] Roscoe) as  preservative and antioxidant agents of food products. White turmeric (C. zedoaria) contains secondary metabolic compounds include terpenoids, phenolics and alkaloids. Compounds that act as antimicrobial agents are phenol group including 2,3-dimethoxy-5-benzoquinon such as2,3-dimethoxy-5-methyl-benzoquinon, 2,6-diphenyl-benzoquinon and2,6-dimethoxy-benzoquinon. Compounds that act as antioxidants are a group of flavonoids that dihicalcone, chalcone, flavones, catechins, leucoanthocyanidins, flavonols, saltflavin, anthocyanidins.White turmeric extract 10mg/kg of materialable to suppress the growth of microbial in noddle up to 3 days.ABSTRAKSaat ini masyarakat menyadari betapa pentingnya memilih makanan yang sehat terutama kandungan zat gizi, segar dan tidak mengandung zat-zat yang berbahaya. Ulasan ilmiah ini menggunakan metode penelusuran literatur.Tujuan penulisan ini adalah memberikan informasi tentang kunyit putih (Curcuma zedoaria [Berg.] Roscoe) sebagai pengawet dan antioksidan untuk produk pangan. Kunyit putih (C. zedoaria) mengandung senyawa metabolik sekunder antara lain terpenoid, fenolik dan alkaloid. Senyawa yang berperan sebagai anti mikroba adalah kelompok fenol yaitu 2,3-dimetoksi-5-benzokuinon seperti 2,3-dimetoksi-5-metil-benzokuinon, 2,6-difenil-benzokuinon dan 2,6-dimetoksi-benzokuinon. Senyawa yang berperan sebagai antioksidan adalah kelompok flavonoid yaitu dihikalkon, kalkon, flavon, katekin, leukoantosiadin, flavonol, garam flavin, antosianidin. Ekstrak kunyit putih 10 mg per kg bahan mampu menekan pertumbuhan mikroba pada produk miehingga 3 hari. Kata kunci : kunyit putih, fenolik, pengawet, antioksidan, mie.
Identifikasi Komponen Senyawa Kimia Tandan Kosong Kelapa Sawit Kromatografi Gas - Spektrometer Massa (GC-MS) Eldha Sampepana; Saibun Sitorus
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol 8 No 16 Desember 2014
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9767.909 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v8i16.1560

Abstract

Air Product, 2014, Cellulosic Biofuels (Pembakaran/Gasifikasi Lignin Hidrolisis). Air Products and Chemicals, Inc. http://www.airpro-ducts.co.id/industries/Energy/Bioenergy/Cellulosic-Biofuels/product-list/ com-bustiongasification-of-hydrolyis-lignin-cellulosic-biofuels.aspx?itemId =8F39-9214FA4A462FA14588FE4F 86D3C2, Diakses tanggal 27 Oktober 2014Alejandro R., L. Serranoa, A. Morala, A. Pereza dan L. Jimeneza, 2007, Bioresource Tehnology, 98 (3): 554-559.Andaka Ganjar, 2011, Hidrolisis Ampas Tebu Menjadi Furfural Dengan Katalisator Asam Sulfat, Jurnal Teknologi, Volume 4 Nomor 2, Desember 2011, 180-188Anindyawati, Trisanti, 2009, Prospek Enzim dan Limbah Lignoselulosa Untuk Produksi Bioetanol, Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI, CibinongAnnisa, Gina, 2012, Hidrodeoksigenasi Bio-Oil menggunakan katalis CoMo/C untuk Optimalisasi Produksi Alkana dan Alkohol, Skripsi Universitas Indonesia, Depok.Artati, K., Enny, E., Novia Margareta, H. Widhie Vissia, 2010, Konstanta Kecepatan Reaksi Sebagai Suhu Hidrolisa Selulosa Dari Ampas tebu dengan Katalisator Asam Sulfat. Ekuilibrum Volume 9 Nomor 1 Januari 2010 Hal. 1-4. ISSN 1412-9124Darnako, 1992, Potensi Pemanfataan Limbah Lignoselulosa Kelapa Sawit Melalui Bioonversi, Berita Penelitian Perkebunan, 2 (2) : 85 – 87.Dea, I. A., 2009, Kajian Awal Biokonversi Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Menjadi Etanol Melalui Sakarifikasi dan fermentasi Alkoholik, Institut Teknologi Bandung, BandungDinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, 2013, Komoditi Kelapa Sawit, SamarindaFadiarwaty Diyah dan Susanto Herri, 2005, Penghematan Konsumsi Katalis Dalam Proses Hidrolisis Tandan kosong kelapa sawit Untuk Produksi Furfural, Jurnal Teknik Kimia Indonesia Volume 4 Nomor 3 Desember 2005 hal. 279 – 286Hambali, E., S. Mujdalipah, A. H. Tambunan, A. W. Pattiwiri dan Roy H. 2007, Teknologi Bioenergi, Agromedia Pustaka, Jakarta.Hidajati, Nurul, 2006, Pengolahan Tongkol Jagung Sebagai Bahan Pembuatan Furfural, Jurnal Ilmu Dasar Volume 8 No. 1,  Universitas Negeri Surabaya. SurabayaIriani, P. I., 2009, Kajian Awal Biokonversi Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Menjadi Etanol Melalui Skarifikasi dan Fermentasi Alkoholik, Diakses dari http://www.sith.itob.ac.id pada tanggal 16 April 2012.Juwita Rinna, Syarif Rizki Lailan, Tuhuloala Abubakar, 2012, Pengaruh dan Konsentrasi Asam Terhadap Sintesis furfural Dari Sekam Padi. Konversi, Volume 1 Nomor 1, Oktober 2012. Hal. 34 -38.Ketaren, S., 2005, Minyak dan Lemak Pangan., Universitas Indonesia Press, JakartaKirk, R. E., dan Othmer, D., 1995, Furan Derivatives : Supplement Encyclopedia of Chemical Technology,  John Wiley & Sons. New YorkLewis, J. Richard., 2001,  Condensed Chemical Dictionary Fourteenth Edition. John Wiley & Sons Inc. New York.Nist Standard Reference Data, 2011, 2-Furancarboxaldehyde, 5-methyl- Material Measturement Laboratory. The U.S. Secretary of Commerce on behalf of the United States of America. All rights reserved. AmericaOthmer dan Kirk, 1969, Furfural and other furan compounds,”encyclopedia  of chemical Technology2nd. Ed., Vol.10Padil, Yelmida A., dan Masfika Candra, 2011, Optimasi Hidrolisis Tandan kosong kelapa sawit Dengan Ekstrak Abu Tks Menggunakan Rancangan Percobaan Response Surface Methode. Jurnal Sains Dan Teknologi 10 (1), Maret 2011: 42-46.Peby, Agrian 2010, Biomass to liquid: Proses Konversi tandan kosong sawit kelapa sawit menjadi biooil dengan metode pirolisis, Skripsi, Universitas Indonesia, DepokPurwito dan Firmanti, 2005, Pemanfaatan Limbah Sawit dan Asbuton Untuk Bahan Pencegah Seranggan Rayap Tanah: Departemen Pekerjaan Umum, BandungRohana Aulina Nova, Mardiah Elida dan Afrizal, 2013,  Produksi Selulase Dari Aspergillus Niger Dan Kemampuannya Menghidrolisis Ampas Tebu,  Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013Roliadi, H dan Fatriasari, W., 2011, Kemungkinan Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Pembuatan Papan Serat Berkerapatan Sedang, Universitas Sriwijaya, PalembangSampepana, Eldha, Yustini Eka Paluphy, Renaldi Adhytia, Amiroh, 2013, Optimalisasi Proses Hidrolisis Furfural dari Tandan Kosong Kelapa Sawit, Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda, SamarindaSugiarta, Karmila Dian, 2009, Prarancangan Pabrik Furfural Dari Sekam Padi Dengan Proses Quaker Oats Kapasitas 1.550 Ton Per Tahun,  Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, SurakartaSuharto, 2006, Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Sawit untuk Produksi Commercial Grade Furfural, Laporan Akhir Kumulatif – Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK, LIPISunarko, 2007, Petunjuk Praktis Budi Daya dan Pengolahan Kelapa Sawit, Agromedia Pustaka, Jakarta.Sun, Y. dan Cheng, J., 2002, Hydrolysis of lignocellulosic materials for ethanol production: a review, Bioresource Technology, 83(1), 1-11Suryadi, H., T., Katsuragi, N., Yoshida, S. Suzuki, dan Y. Tani., 2000, Polyol production by culture of methanol utilizing yeast. Journal of Bioscience and Bioengineering 89 (3): -Taherzadeh, M. J., dan Karimi, K., 2007, Enzyme-based hydrolysis processes for ethanol from lignocellulosic materials: A review, BioResources, 2(4), 707-738Wahyuni, Susilowati Ari, Setyaningsih Ratna, 2004, Optimasi Produksi Xilitol Dengan Variasi Konsentrasi Hidrolisat Hemiselulosa Bagase Oleh Candida Tropicalis. Biofarmasi 2 (1): 29-34, Pebruari 2004, ISSN: 1693-2242Wijanarko Anondho, Witono Anton Johanes, Wiguna Satria Made, 2006, Tinjauan Komprehensif Perancangan Awal Pabrik Furfural Berbasis Ampas Tebu Di Indonesia, Journal Of The Indonesian Oil And Gas Community. Published By “Komunitas Migas Indonesia”, ISSN: 1829-9466Wijaya Mohammad, Noor Erliza, Irawadi Tedja Tun Dan Pari Gustan, 2008, Perubahan Suhu Pirolisis Terhadap Struktur Kimia Asap Cair Dari Serbuk Gergaji Kayu Pinus, Jurnal Ilmu Dan Teknologi Hasil Hutan 1(2): 73-77 (2008)Wilson, W.C., 1941,"Furan", Org. Synth, Coll. Vol. 1: 274
Pemanfaatan Azadirachtin dari Mimba (Azadirachta indica A. Juss) untuk Sediaan Anti Semut Eddy Sapto Hartanto; Tiurlan Farida Hutajulu
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol 8 No 16 Desember 2014
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9237.683 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v8i16.1556

Abstract

Nowadays, the use of natural plant source insecticides is one of the best choice  due to its characteristic, which is safer and easily degradable by nature (biodegradable) compared to synthetic materials. One of plant sources which consists of active components for insecticides is neem plant. The extraction of seed (a1) and leaf of neem (a2) produce neem’s active compound was conducted  by using Effective Microorganism.  The efficacy test of the neem seed and leaf was conducted by using extract concentrated of  3% (b1) and 6% (b2) and observed with interval of 2 to 6 days. The extraction products were evaporated with rotary vacuum evaporator. The extracs obtained were tested their solubility. The higest Azadirachtin were obtained on combination of a1b2 (neem”seeds, EM4, 6%)for 6 days fermentation period which acquired 1313,23 ppm of azadirachtin and combination of a2b2 (neem’ leaves, EM4 6%)which acquired 665,69 of azadirachtin.  The active compounds were tested their ability as insecticide at 50 ppm of azadirachtin concentration ABSTRAK Saat ini, penggunaan anti serangga nabati yang berasal dari tanaman sudah menjadi salah satu pilihan terbaik, karena relatif lebih aman, mudah terurai di alam dibandingkan dengan bahan sintetik. Salah satu jenis tanaman yang mengandung bahan aktif dan bermanfaat untuk anti semut adalah tanaman mimba Ekstraksi biji mimba (a1) dan daun mimba (a2) untuk menghasilkan bahan aktif mimba menggunakan Effective Mikroorganism (EM4) dengan menggunakan konsentrasi 3% (b1) dan 6% (b2), dengan pengamatan selama 2, 4 dan  6 hari. Dari hasil uji kelarutan ekstrak a1b2 (biji mimba, kadar EM4, 6%) diperoleh azadirachtin tertinggi yaitu sebesar 1313,23 ppm dengan lama fermentasi selama 6 hari, sedangkan dengan perlakuan a2b2 (daun mimba, kadar EM4, 6%) adalah sebesar 665,69 ppm. Hasil uji manfaat ekstrak mimba untuk mengendalikan semut dengan menggunakan kadar azadirachtin sebesar 50 ppm. Kata kunci : azadirachtin, efektif microorganism, ekstraksi, mimba, semut,
Pemanfaatan Serbuk Arang Cangkang Sawit sebagai Scrub pada Sabun Mandi Fauziati Fauziati
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol 8 No 16 Desember 2014
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6843.241 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v8i16.1592

Abstract

Scrub is a material that is added to the soap formulation which serves to clean the dead skin and dirt on the skin so that the skin becomes more brighter. The purpopose of study was to determine the effect of palm shell charcoal powder as soap as the active component, the inhibition of the growth of E.coli bacteria, S aureus and Salmonella. The study design using completely randomized design using two factors, the first factor fineness of palm shell charcoal powder with 3 levels of 70 mesh, 85 mesh and 100 mesh and the second factor concentration of palm shell charcoal powder with 3 levels of 3%, 5% and 7%. Results showed that the palm shell charcoal powder can be used as a scrub soap, and allegedly had a phenol content of 27,68%. The addition of palm shell charcoal powder with subtlety and concentration 100/3 and 100/7 mesh / gram on the soap produces a dominant active compound content is 1,2,3 propanetriol. Have inhibitory to bacteria Staphilococus aureus, E. coli and Salmonella thipy where three types of scrub soap average relatively strong. The results of organoleptic analysis for flavoring less acceptable because of the use of the type of fragrance that is not appropriate. Parameters color, foam, solid and most preferred homogeneous panelists are soap scrub palm shell charcoal powder with subtlety and a concentration of 100/3, 100/5 and 100/7 mesh /%.ABSTRAKScrub merupakan bahan yang ditambahkan pada formulasi sabun yang berfungsi untuk membersihkan kulit mati dan kotoran yang menempel pada kulit sehingga kulit menjadi lebih cerah.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serbuk arang cangkang sawit sebagai sabun mandi seperti komponen aktif , daya hambat pertumbuhan bakteri Ecoli,S aureus dan Salmonella.  Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan menggunakan 2 faktor, faktor pertama kehalusan serbuk arang cangkang sawit  dengan 3 taraf yaitu 70 mesh, 85 mesh dan 100 mesh  dan factor kedua konsentrasi serbuk arang cangkang sawit  dengan 3  taraf  yaitu 3%, 5% dan 7%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk arang cangkang sawit dapat digunakan sebagai scrub sabun mandi,  dan diduga memiliki kandungan  fenol 27,68%. Penambahan serbuk arang cangkang sawit dengan kehalusan dan konsentrasi 100/3 dan 100/7 mesh/gram pada sabun menghasilkan kandungan senyawa aktif dominan adalah  1,2,3 propanetriol.  Memiliki daya hambat terhadap bakteri Staphilococus aureus, E. coli dan Salmonella thipy dimana ketiga jenis scrub sabun mandi tergolong rata-rata kuat. Hasil analisa organoleptik untuk  aroma kurang diterima karena penggunaan jenis pewangi yang tidak sesuai. Parameter warna, busa, padat dan homogen yang paling disuka panelis adalah sabun scrub serbuk arang cangkang sawit dengan kehalusan dan konsentrasi 100/3,100/5 dan 100/7 mesh/%.Kata kunci : scrub,  fenol, S. aureus, E. coli, S.thiKpy, organoleptik, sabun mandi 
Desain dan Uji Teknis Alat Pencetak dan Pemotong Amplang Secara Mekanis Jantri Sirait
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol 8 No 16 Desember 2014
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8858.706 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v8i16.1557

Abstract

Has done manufacture printers and cutting tools Amplang mechanically, the goal is to increase productivity and reduce the cost of production Amplang, so that productivity increases Amplang crackers. Method of making a tool implemented by means of data collection, design drawings, tool making and designing distance to the runway slicer blade, cutting kepisau feeder speed design, and conduct performance test tool. The working principle is a tool designed extruder screw type, where the raw material is inserted into the funnel at one end of the extruder. By turning the screw extruder, the materials will be driven forward pass through the narrow room, and eventually forced to go through a narrow slit in a certain form, so that the dough will be pushed out through the hole forming a conveyor belt which is directed upwards.Specifications printer and cutter tool Amplang the made; (1) the mount base with length, width, height (60,60,80) cm, (2) drive using an electric motor 0.25 Hp 1430 rpm rotation and to increase the driving force used gearbox with a ratio of round 1 : 10 were associated with vanbelt type A 45 cm diameter and use polly type C diameter of 19 cm. From the results of the operation of tools and performance test tool takes as long as 25 minutes to print and cut Amplang weighing 2 kg, while the manual labor it takes 1 hour 30 minutes with a workforce of one person.ABSTRAKTelah dilakukan pembuatan alat pencetak dan pemotong amplang secara mekanis, tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil produksi amplang serta memperkecil biaya produksi, agar produktifitas kerupuk amplang meningkat. Metode pembuatan alat dilaksanakan dengan cara pengumpulan data, desain gambar, pembuatan alat serta mendesain jarak mata pisau ke landasan pengiris, mendesain kecepatan pengumpan kepisau potong,  dan melakukan uji unjuk kerja alat. Prinsip kerja alat yang dirancang adalah ekstruder tipe ulir, dimana bahan mentah dimasukkan kedalam corong disalah satu ujung ekstruder. Dengan berputarnya ulir ekstruder maka bahan-bahan tersebut akan terdorong kedepan melewati ruangan yang sempit, dan akhirnya dipaksakan untuk melalui celah sempit dalam bentuk tertentu, sehingga adonan akan terdorong keluar melalui lobang pembentuk yang diarahkan keatas belt konveyor. Spesifikasi alat pencetak dan pemotong amplang yang dibuat; (1) rangka dudukan dengan panjang, lebar, tinggi (60,60,80) cm, (2) penggerak menggunakan motor listrik 0,25 Hp putaran 1430 rpm dan untuk menambah tenaga penggerak dipergunakan gearbox dengan perbandingan putaran 1 : 10 yang dihubungkan dengan vanbelt type A diameter 45 cm dan menggunakan polly type C diameter 19 cm. Dari hasil pengoperasian alat dan uji unjuk kerja alat dibutuhkan waktu selama 25 menit untuk mencetak dan memotong amplang seberat 2 kg, sedangkan dengan tenaga manual dibutuhkan waktu 1 jam 30 menit dengan tenaga kerja satu orang.Kata kunci : alat pencetak dan pemotong amplang, secara mekanis, sistem ulir. 

Page 1 of 1 | Total Record : 9